Jumat, 11 Januari 2013

Cancelot & Rucastle







        Daniel Rucastle terkejut, ia tidak menyangka jika kehidupan barunya sebagai salah satu Corsair rahasia Britania yang bertugas menumpas bajak laut...telah diusik sedemikian rupa karena keahliannya bersajak. Dia keheranan mengapa Daun Vortex Avium penuh tulisan kuno Mermyth menjadi bahan rebutan seluruh Corsair cilik kenamaan. Beruntung satu Corsair berwajah pucat yang baru ditunjuk untuk memimpin satu kapal mati-matian menjelaskan segala sesuatu dan melindunginya dari gangguan para musuh, sehingga...lamat-lamat ia tahu...ia berada dalam incaran setiap Corsair jahat yang menginginkan dirinya agar masuk dalam pergaulan Bangsa Mermyth, bangsa duyung yang terbiasa menggunakan sihir!
Ia segera berada dalam bahaya penuh intrik yang tidak pernah bisa ia bayangkan sebelumnya! Petualangan mendebarkannya dimulai setelah ia terkena tembakan peluru anggur dan mendapatkan hadiah aneh sisir tulang ikan pemberian satu Mermyth yang diam-diam menyukainya!



Beberapa kalangan mulai serius menganggap Cancelot & Rucastle sebagai Harry Potter-nya Petualangan Laut.

Oscar Waddle lebih menitik beratkan kisah petualangan William Cancelot dan Daniel Rucastle pada alur yang selalu berpindah tempat, bahasa kalimat yang fresh, ratusan analogi kocak serta makhluk-makhluk fiksi yang membuat readers geleng-geleng kepala saking herannya.

Novel ini penuh persaingan geng kapal anak-anak Corsair Britania dan pulau, berkisah pada abad 18, di mana saat itu Bahama dan Karibia sarat dengan:

1. Bajak Laut.
2. Bocah-bocah Corsair yang bertugas di lautan secara rahasia.
3. Kabut-kabut Peliharaan aneka bentuk (masih menjadi perbincangan hangat di kalangan para Corsair, tentang kabut lugu yang mati-matian menyukai bentuk tengkorak sedang mengupil), selalu menemani kapal Corsair berlayar.
4. Klan-klan Barbeq (anak cucu Medusa), hidup di bawah tanah.
5. Bangsa Reckon (manusia setengah penyu).
5. Kaum Mermyth (klan-klan duyung penyihir, tersebar di Atlantik, Laut Labrador, Laut Karibia serta Teluk Meksiko).
6. Dwarf Penyihir.
7. Rocketeer (makhluk cerewet seukuran kepalan tinju, hidup di karang-karang tepi pantai).
8. Monster-monster galak berwajah melar-kodok Gobbledygook.
9. Myrtheos (duyung laki-laki), selalu mengeluh karena di penjara bawah laut Brether tidak boleh pelihara hantu.
10. Naga Balavar, Kelelawar Vertoise, serigala-balapan Drierwood, penyu besar Tordeja pengirim surat antar pulau.
11. Hantu-hantu konyol Cordioshore.
12. Suku-suku kanibal, seperti Getahelagos & Whapmagostu, hidup di berbagai pulau kecil Bahama.
13. Cenayang-cenayang Voodoo.
14. Aneka rapalan sihir Mermyth yang rumit, seperti Apchromyte dan Stymphaliant (anak-anak Corsair betul-betul heran mengapa Mermyth cilik Aether Luna bisa mengubah pinggulnya menjadi kepala Daniel Rucastle).
15. Balapan-Sekoci-Bocor, Liga Cabut-Bulu-Kalkun dll.
16. Transaksi-transaksi bisnis antar anak-anak Corsair yang unik, semacam jual beli Ayunan-Tiang-Kapal, Pentungan-Paha-Kalkun serta obat luka yang terbuat dari Ingus-Kaget-Reckon.
17. Masih banyak lagi.

Jangan sampai ketinggalan, segera ikuti serunya kisah Mermyth-Mermyth cantik bersirip yang rela memakai bedak dalam air, hanya untuk memperebutkan cinta Daniel Rucastle.

*Dapatkan Novel Cancelot & Rucastle Di Seluruh Toko Buku Indonesia

Mau novel-novel Cancelot & Rucastle yang format PDF? Pesan disini atau kirim email ke eadorebooks@yahoo.com untuk pemesanan. Per novel Cancelot & Rucastle hanya Rp.20.000,-

Cancelot & Rucastle 1 Sisir Tulang Ikan (The Fishbone Comb)
Cancelot & Rucastle 2 Kabut Kematian (The Death Fog)
Cancelot & Rucastle 3 Pendahuluan Untuk Descarte (Prelude To Descarte)



Gaya penulisan novel-novelku banyak dipengaruhi oleh JK. Rowling he2, tentu saja.... she's my fave most, with Tolkien dan Bram Stoker juga.

Langsung aja, tanpa berlama-lama mari kita liat gaya penulisanku di beberapa plot Cancelot & Rucastle novel kedua dan ketiga:

Hari berikutnya, keadaan memburuk. Makhluk-makhluk berambut ular Drierwood mengirimkan keluhan ke Port Lion. Isi surat keluhan menyatakan bahwa Daniel tidak dibolehkan pacaran dengan wanita Barbeq manapun. Tempat lain, anak kedua Cleanord mengacau di pesta ulang tahun, membanting piring-piring berisi kue coklat ke lantai. Para tamu Barbeq, para pimpinan Corsair, Reckon bangsawan serta pelayan-pelayan hantu berhamburan keluar kastilnya, karena si anak berteriak ingin memantrai siapapun yang hadir menjadi tomat. Anak pertama Cleanord yang masih belajar memanjat pohon lebih pemarah. Gara-gara William Cancelot berhalangan datang, ia melanggar pantangan kaum Dwarf, ucapkan sumpah serapah sambil berlari ke tepi jurang, berniat bunuh diri. Alhasil, karena melanggar pantangan, seumur hidup ia takkan pernah menumbuhkan kumis.
Hukuman pimpinan terasa kurang adil. Selama sepuluh hari Daniel harus berada di Procullen, tidak boleh berlayar dan tidak boleh ke mana-mana. Ia harus sering di kamar, memeriksa berkas-berkas proposal bisnis dan menuliskan berbagai macam laporan secara berkala. Sebenarnya Daniel menolak, sebab tugas-tugas seperti itu biasa dilakukan Annie atau Corsair yang rajin menulis. Tapi memang ia sadar kelakuannya, meledakkan kereta kuda di langit. Dan dari berita-berita Flava Today yang beredar, Daniel akhirnya tahu bahwa Buck Stammer dan Stanza mengadakan pertunjukkan kembang api besar-besaran di dermaga mereka, untuk merayakan kebodohannya. Setengah berkelakar pada pertemuan-pertemuan bisnis, Stammer menyebut kesialan Daniel sebagai “hanya belajar terbang.”
Buku catatan Isibel hilang entah ke mana, Daniel kira bukunya terlempar ke laut ketika kereta meledak. Sehari ini pemberitahuan Cribian tidak muncul di telapak tangan. Daniel yakin Isibel marah, ibunya pasti sudah mengetahui buku catatan yang hilang. Apa yang harus jadi alasan?

(ini baru satu, mari kite liat next)


Sudah dua hari sejak Daniel terjun bebas ke panci rebusan. Yang lebih lucunya, sampai saat ini Daniel belum mengetahui siapa sebenarnya Isibel, si Mermyth cantik yang ahli membuat rapalan sihir. Betul wajah dan mata biru mereka memiliki kemiripan, namun Daniel tidak terima kalau seseorang mati-matian mengaku sebagai ibu kandungnya. Itu sama saja dengan mengejek pengakuan Mr. Spark di Rum Cay, ayah angkat yang telah membesarkan Daniel selama dua belas tahun, bahwa orangtua Daniel sudah meninggal semenjak ia masih bayi.
Daniel tidak habis pikir mengapa ia dan Corsair-Corsair lain dikirim ke kastil. Padahal masalah perebutan minyak Oldsteropus belum tuntas. Lagian masalah Corsair bukanlah urusan wanita aneh yang sekarang sedang sibuk menghitung jumlah kutu-rambut di kamar. Pagi tadi Daniel selesai membacakan dongeng untuk para serdadu-lilin. Dan dia mendengar bisik-bisik seru bahwa si wanita berniat balas dendam pada Milgriance Emeraud serta Gruida Gwaiffonair. Siapa mereka berdua?

(gimana? fresh semua kan kalimatnya? ayo kite liat lagi)


Cuaca sedang mendung-mendungnya. Lima Corsair musuh dan dua Overlord berteriak sangat panjang, meluncur jatuh ke panci masak, dari cerobong asap sebuah kastil. Induk naga Balavar membentur tepian panci, kelelawar-kelelawar Vertoise berjumpalitan masuk ke kuah sup.
Uap-uap panas mengepul dari pancinya, berbau harum karena ditambah selada dan tomat. Api memasak berasal dari air-air biru mendidih, dalam kotak kaca lebar di perapian penghangat ruangan, dekat ruang makan. Air-biru aneh itu sanggup melelehkan besi paling tebal sedunia. Seorang wanita berambut pirang bernyanyi-nyanyi kecil, mengaduk kuah sup di dalam panci sambil bersimpuh ria, dua kakinya dipenuhi sisik ikan tuna.
Daniel tenggelam, beberapa lemak paha ayam menempel di wajah. Daniel keluarkan banyak buih udara, tangan berbulu-serigala mengapai-gapai. William Cancelot meraih tangannya, ajak dia berenang ke atas, menghindar dari sepotong daging telinga kambing.
Buck Stammer-kurus sama saja, malahan kepala bau Stammer masuk ke dalam potongan kentang, jelas kesulitan bernafas. Stanza dan Clabber Chad menolongnya, berenang mondar-mandir, berharap bisa menarik kepala Stammer dari jepitan kentang rebus. Mereka kesulitan melihat dalam kuah sup, banyak sayuran hijau yang menutupi pemandangan.
De Barthaga kepanasan, sibuk berlindung dibalik sehelai sayur lobak, sayur hijau yang gemulai tak tentu arah. De Barthaga berlindung dari sergapan induk naga yang marah, terkadang berenang mendekati wortel besar yang melayang. Balavar itu tahu anaknya dibunuh De Barthaga. Sekarang naga biru komat-kamit menyemburkan api-mulut, bahkan lima irisan tomat yang berserakan di kuah kental langsung hancur.
”Wah, hampir matang!” wanita bermata biru kaget, selanjutnya tersenyum tenang dan mengangkat tepian panci dengan kain.
Dia berambut pirang, berlari-lari kecil ke meja makan. Berbadan ramping dan tinggi semampai. Gaun merahnya seperti bunga mawar yang mekar, serasi dengan penampilan rambut. Gelang-gelang emas di pergelangan tangan berukir tulisan Mermyth.
”Keluarkan kami!” jerit Cancelot kepayahan, suaranya sangat kecil, jeritan yang hanya bisa terdengar oleh cacing.
”Ini sihir!” keluh Chad ngeri, air mata menetes, aroma kuah sup tercium di sekeliling kepala berlemak.
Anak-anak Corsair muncul di permukaan kuah sup, menangis minta tolong, tubuh-tubuh kebal senjata mereka menyemburatkan cahaya putih Ascapa. Wanita itu mengaduk panci, mengangkat lima Vertoise dan induk naga dengan sendok. Ia memasukkan hewan-hewannya ke dalam peti lusuh berisi kelabang dan tikus, bacakan doa-doa Mermyth supaya bisa menghipnotis Balavar dan Vertoise, keduanya harus berdamai.
Anak-anak kembali tenggelam, sendoknya terlalu kencang berputar, membentuk pusaran air.
(siapapun yang menyukai novel Harry Potter pasti suka ama novel Cancelot & Rucastle, so let we check again....) 


”Kemarikan kepalamu,” sembur Cloterbactis jengkel, secepatnya menarik kepala Kielbasa. ”Empluidact...” katanya menambahkan.
Gobbledygook seketika dipenuhi siluet cahaya hijau yang temaram. Jari-jari busuknya mencengkeram kepala Kielbasa dan leluasa mengambil api-api merah berbentuk otak kuda. Daniel ingin menjerit, namun segera pelototkan mata karena Cloterbactis melemparkan bongkahan otak kudanya ke udara.
Otak kuda pecah berkeping-keping, membentuk rangkaian kalimat rumit yang saling berkejaran. Dengan hentakan satu kaki lentur Cloterbactis ke lantai, puluhan huruf api di udara bersikap patuh, membentuk barisan teratur. Kastil Isibel lagi-lagi bergetar.

Dear Mr. Cloter,

Mengingat pentingnya aturan bersih-kastil pasal tiga ayat delapan tentang lumpur dan kodok, saya yang mewakili seluruh mawar Allegarb menyatakan BERHENTI membersihkan pohon Anda jika pembayaran upah tidak sesuai dengan tanggungan kerja.

Penanggung Jawab Bau Dan Lumpur,
Femur Dincodychaser, Barbeq

Dicekam suasana tak enak, lorong berubah menjadi lebih gelap. Situasi menyeramkannya kentara setelah terdengar suara mistis.
”Tinggalkan kami...” desahan sadis berkelebat dari belakang. Semua menoleh.
Daniel merasa perutnya sedingin es ketika menatap wajah cantik yang pucat. Di lorong belakang, Isibel melangkah sangat perlahan, gaun merah bergoyang-goyang mengikuti gerakan betis. Kaki bersisiknya saja sudah seperti melayang. Sekarang dia mirip sekali dengan hantu perempuan bertaring.
”Oh, Nyonya marah,” satu serdadu-lilin gemetar, nyaris tak percaya.
Tanpa aba-aba, teman-teman si serdadu langsung mengadakan acara balapan kabur, terbang ke lorong depan.
”Tentu saja,” kata Cloterbactis menyeringai, mata melototnya mengisyaratkan Daniel telah berubah menjadi apel segar yang didatangi monyet betina kelaparan. Monster Gobble tidak lupa menjentikkan sinar kecil dari kuku hitam dan sasaran satu-satunya adalah hidung si kuda-api.
Kielbasa tersadar, segera menghisap kalimat-kalimat api di udara dengan mulut. ”Begini Sir, kalau Momne Anda sudah marah, berharaplah tidak dikirim ke...” sahutnya berwibawa, menasehati Daniel sambil pegang pinggang. Kata-kata putus disebabkan Cloterbactis menarik Kielbasa cepat-cepat ke lorong depan.
”Hei, jangan pergi,” Daniel kehabisan kata-kata.
Sebentar kemudian ruangan bergetar kuat, karena selarik Palatron bergerak lurus menghantam lantai, keluar dari telapak tangan Isibel.
Dia dan ibunya jatuh ke bawah. Daniel berteriak keras hingga hawa-hawa pekat Kabut Kematian terlontar keluar mulut. Ia menutup mata, merasakan kastil menghilang penuh kecepatan, seakan terjatuh ke dalam jurang yang tidak diketahui sampai di mana bebatuan dasarnya.
”Siapa yang mengambilmu dari Rum Cay?” Isibel geram, melayang indah dengan dua tangan bersinar terang.
”Aku tidak tahu!” jerit Daniel panik, jatuh berjumpalitan. Rambut pirang semakin acak-acakan.
”Mana Ferculectus?” pertanyaan ketus lagi, Isibel jengkel karena Daniel berbohong.
”Fer...apa itu?” suara Daniel melengking parau, tidak henti-hentinya berpikir mengapa si wanita muda berubah galak.
”Begitu, ya? Anak nakal, bersiaplah...”
Selarik Palatron melesat, menerjang tubuh belia. Daniel terjengkang berputar-putar, makin ke bawah. jatuh telak menuju permukaan air.
Tidak sakit, dan ombak-ombak mulai terasa menyegarkan. Dia memutuskan membuka mata.
Lautan luas yang memiliki kegelapan. Dua ekor hiu asyik berenang menyisir samping kiri. Daniel terpaksa mengeluarkan buih-buih udara saking kagetnya. Kejadian berikut membuat Daniel berterima kasih pada kabut hitam yang menemaninya sejak jatuh ke sumur Front Throw Canasta, walaupun sangat menyayangkan bahwa Cribian tidak lagi muncul sebagai keutamaan.
Hiu pertama ditarik ke dalam kabut, lalu terlempar keluar dengan menampilkan pertunjukan lontaran potongan-potongan daging tersisa. Kabut Kematian membelah hiu kedua menjadi beberapa bagian, setelah hiunya nekad meraih satu potongan daging yang terlempar tepat ke kaki Daniel.

(HA HA HA! yang baca mulai penasaran wkwk! oke oke xixixiiii, saya terangin deh gimana serunya novel-novel Cancelot & Rucastle saya he2)

Dulu (banget), pas di abad 18 waktu jaman-jamannya bajak laut ala Jack Sparrow hilir mudik di laut Bahama dan Karibia, banyak hal yang harus diperhatikan oleh kerajaan-kerajaan Eropa semacam Britania dan Perancis untuk mengamankan kapal-kapal mereka yang berlayar dari Eropa ke Dunia Baru (Amerika). Nah, bukan itu aja, semua pulau kecil di Bahama dan Karibia juga butuh perlakuan khusus, kenapa?
Karena semua pulau itu memuat ragam jenis makhluk (bukan manusia aja, ada monster, keturunan Medusa di bawah tanah, monster penyu Reckon yang bisa berjalan layaknya manusia, hantu lumpur Midocratz, monster Gobbledygook, makhluk-makhluk sebesar kepalan tinju orang dawasa dan bertubuh sekeras karang Rocketeer, cenayang-cenayang Voodooo, hantu-hantu yang dulunya dihukum gantung, naga laut berwarna biru dan berkaki empat Balavar, kelelawar sebesar kuda Odric Vertoise, duyung-duyung cantik di laut yang punya taring dan suka makan manusia, trus... trus... bla bla hiiii!) yang harus diperhatikan. Semua makhluk hidup berdampingan. Kadang mereka banyak ulah, ngrebutin inila itula bla bla.... akhirnya terjadi konflik yang tentu saja bikin resah.
Akhirnya lagi, untuk menjamin kesejahteraan hidup para makhluk di laut dan pulau-pulau Bahama, kerajaan Britania bekerjasama dengan Dwarf (makhluk bertubuh pendek, jenggotan dan punya tongkat sihir ajaib) dan Mermyth (wanita-wanita duyung yang tinggal di bawah laut, punya skill magic juga, bedanya mereka suka makan orang dan berenang gangguin cowok-cowok manusia ganteng) mengenai pembagian wilayah hidup. Dwarf membantu Britania di darat, sedangkan Mermyth mau ga mau harus tinggal di bawah laut untuk handle monster-monter laut raksasa super mega gede segede upil Dewa Zeus hiiiii!!
Dwarf setuju bantu Britania untuk handle Bahama dan Karibia, asalkan yang mondar-mandir berlayar di kapal-kapal untuk jagain laut adalah anak-anak (LHAAA!! SERIOSAAA GAN??)



Dwarf itu serius, serius (banget!) ampe ngomongin rencana ama perwira-perwira Britania di Port Lion (benteng utama Inggris untuk wilayah Amerika Timur, terletak di Nassau, Bahama) sambil bela-belain nangis jungkir balik di udara wkwk!
Maka didatangkanlah anak-anak yatim piatu dan memiliki bakat khusus untuk bekerja di bawah kendali Britania.  Ratusan jumlahnya anak-anak yang direkrut. Salah satu bocah Inggris yang ditugaskan untuk handle Bahama adalah si ganteng berwajah tampan William Cancelot, kita akan liat aksinya ntar, he2. Kerajaan Inggris menamai anak-anak yang berlayar di laut pake kapal dan dijejali ramuan kebal senjata oleh Dwarf, dengan istilah ANAK-ANAK CORSAIR.
Tokoh kita yang lain adalah Daniel Rucastle, seorang bocah lugu bermata biru, bocah nelayan yatim piatu di Rum Cay Island (pulau yang termasuk lingkup kepulauan Bahama). Nah, sebelum Daniel ketemu William Cancelot, die TERNYATA punya ibu Mermyth dan ayah kandungnya JUGA TERNYATA adalah Komodor Thomas Blowtingdale, perwira nomor satu di Port Lion. Namun bos nelayan si Daniel yaitu Mr. Gallahad Spark diem-diem nyembunyiin identitas Daniel yang sebenernya selama dua belas tahun. Soalnya Mr. Spark dipaksa oleh mak duyungnya si Daniel, yaitu Mythralia Isibel... agar tutup mulut tentang setengah duyung-setengah manusia-nya Daniel Rucastle. Agak sedih sih hiks.... dulu bokap ama nyokapnya Daniel berantem pas die masih bayi, lantaran Isibel ga setuju Daniel harus tinggal di penjara bawah laut Brether, penjara khusus anak-anak Mermyth yang berjenis kelamin laki-laki. Komodor Blowtingdale juga ogah klo Daniel dipaksa maknya harus hidup di darat. Sebuah dilema hu hu huuu... (nangis histeris di jemuran!)
Kenapa Mermyth ga bolehin cowok duyung (Myrtheos) berenang bebas di lautan? Karena emank itu peraturan klan-klan mereka. Yang boleh berenang bebas di laut cuma duyung-duyung wanita, cowok ga boleh, yang cowok bernasib malang, harus dipenjarakan seumur hidup di Brether (kaciaaannn hiks hiks...)




Begitulah, sejak Daniel dititipin hidup ama Mr. Spark di Rum Cay, Isibel yang dipenjarakan oleh klan Mermyth-nya Velaya (kaum Mermyth yang hidup di Samudera Atlantik) di sebuah mutiara bulat Elabax berniat balas dendam pada bangsa Mermyth dan seluruh dunia beserta isinya (cieee wkwk! galau banget nih judulnya si Isibel jiakakaa!!). Isibel dendam lantaran die dihukum penjara karena mempunyai anak setengah manusia. Maka Isibel diem-diem nyiapin rencana pemberontakan ngehancurin Bahama dan Karibia, dengan pertolongan beberapa anak buahnya, yaitu:
1. Rideas Bloudagard, satu makhluk Barbeq (Barbeq adalah makhluk keturunan Medusa, hidup di bawah tanah, rambut-rambutnya uler beneran, kulit bersisik pas mirip uler juga dan jago segala hal tentang racun) yang berniat lepas dari segala ketatnya peraturan di Bahama.
2. Femur Dincodychaser, satu Barbeq juga. Beda dengan Bloudagard, Femur kesel dengan aturan-aturan di Bahama tentang masalah pekerjaan dan upah bekerja yang sedikit.
3. Cloterbactis, satu monster Gobbledygook (monster-lumpur bertubuh licin & melar kayak cacing, tapi punya tangan dan kaki, wajah Gobble mirip kodok dan memelihara rambut kayak ranting-ranting pohon kering). Cloterbactis ini pelayan setia Isibel sejak remaja, ketika Isibel masih pacaran dengan Blowtingdale diem-diem tanpa diketahui klannya.


Novel pertama bermula dari kisah Daniel Rucastle dilarikan dari Rum Cay Island oleh satu bocah pimpinan Corsair bernama Mack Revilla dan Daniel seterusnya diangkat sumpah menjadi Corsair dibawah naungan otoritas kerajaan Britania. Namun Daniel tidak tahu, lama-lama Revilla dan beberapa sekutunya ternyata punya niat jadiin Daniel sebagai penghubung untuk pihak Mermyth klan Azelle (klan Mermyth saingan Velaya), karena Daniel hebat berpuisi (manusia yang jago berpuisi dibutuhkan oleh Mermyth untuk menciptakan rapalan-rapalan sihir, yang berguna nantinya untuk sebuah rencana super jahat uwaaa!!)




Foto diatas diambil di Gramedia Bogor, pajangan gede novelku yang udah tersebar di seluruh toko buku Indonesia.


Tapi jika pengen tau lebih banyak, yuk kite langsung baca kisahnya di blog ini, yuk... yuk... yuk.... (siapin martabak-cacing plus jus biore sluurrpp!!)




CATATAN PENULIS

          Begitu banyaknya pelaut Dunia Baru yang ketakutan menghadapi segala ulah bajak laut kejam, tidak ada yang berani menyelesaikan masalah kelam lalu lintas pelayaran di Karibia dan Bahama pada abad 15-18, sampai ketika beberapa kerajaan Eropa bergabung dan memutuskan untuk mencari ramuan kebal senjata berdasarkan rekomendasi sekutu-sekutu makhluk bawah tanahnya semacam Barbeq dan kaum Reckon. Akhirnya, sedikit demi sedikit...seluruh kapal yang berlayar dibelahan timur Benua Amerika mulai merasa aman dari keganasan bajak laut karena para Corsair cilik yang cocok menggunakan ramuan kebal senjata makhluk bawah tanahnya berhasil mengurangi masalah perompakan, tentunya dengan bantuan serdadu angkatan laut kerajaan.
         Ada masalah pelik sehubungan Corsair-Corsair belia itu bertugas dilautan, mereka tidak bisa menghilangkan sifat alamiah anak-anaknya yang penuh keluguan, keceriaan, tidak mau kalah, ingin diperhatikan dan suka bermain sepuasnya. Terkadang bocah-bocah Corsair itu tidak serius menghadapi satu masalah utama dan tiba-tiba mereka beralih menuju masalah lain yang membuat mereka tertarik, inilah sebabnya mengapa alur kehidupan semua Corsair menjadi berbelit-belit, merekapun tidak mengira bisa berada dalam keadaan yang demikian. Anak-anak memang mempunyai cita rasa tersendiri yang membuat kita...orang dewasa, siap menggelengkan kepala.
         Tapi ini masih menyisakan pertanyaan seperti – sesungguhnya – apakah anak-anak itu tidak takut menghadapi bajak laut kejam, peluru meriam, pedang dan ikan-ikan ganas semacam hiu atau paus pembunuh? Apakah mereka tidak merasa bosan dengan kehidupan laut yang penuh pelayaran dan tantangan alam? Percayalah, sekiranya Anda mempunyai tubuh kebal senjata berkat ramuan sihir hebat yang berasal dari seperlima kekuatan tersembunyi alam...serta Anda mempunyai fasilitas lengkap berlayar yang disediakan oleh semua orang dewasa yang tahu kebenaran dibalik semua peristiwa...Anda pasti ingin berada dalam kehidupan para Corsair.

Oscar Waddle


 

NOVEL KEDUA CANCELOT & RUCASTLE, THE DEATH FOG (KABUT KEMATIAN)



1
Avois Diddordeb


Banyak nyamuk beterbangan. Edoras Arness merayap cepat di kegelapan, merayap di dinding berlumut jalan bawah tanah menuju Drierwood. Mata kuningnya mengeluarkan cahaya pudar karena dipaksakan melihat dalam gelap. Telinganya mencuat runcing seperti telinga keledai. Telinga Arness berhiaskan anting-anting mutiara segitiga Flanderweilt, mutiara yang mengeluarkan asap tipis berbau harum. Pesan singkat William Cancelot adalah salah satu tugas, Arness harus menemui Barbeq tua bernama Avois Diddordeb di Drier.


Mosquitoes were flying around. Edoras Arness quickly crawled in the dark over the underpass mossy wall in the direction of Drierwood. His yellow eyes gave off faded light being forced to see in the dark. The pointy ears like donkey’s were adorned with the triangle earrings of Flanderweilt, a type of pearl that emitting thin fragrant fumes. According to Cancelot’s short message, he must find the old Barbeq named Avois Diddordeb in Drierwood.

Kantong kain di saku jubah menyimpan boneka bajak laut titipan Cancelot. Pimpinan Overlord tidak tahu apa kegunaan boneka hadiah Mermyth Aether Luna. Cancelot menyerahkan boneka pada Arness untuk diteliti.
The cloth bag in his robe pocket kept the pirate doll consigned by Cancelot. The Overlord’s leader did not know what the gift from Aether Luna the Mermyth was for. Cancelot handed it to him for investigation.
Ular-ular hitam rambut Arness mendesis kepayahan, labirin berlumut ini seperti tidak ada habisnya. Terkadang berkelok-kelok, terkadang mendadak curam. Barbeq-Barbeq seumurnya sibuk berkeliaran sambil mengunyah kepala ayam. Beberapa gumpalan kabut peliharaan melayang tak tentu arah, melayang bebas dan menganggap labirinnya sebagai taman bermain yang indah. Tidak ada yang peduli pada Arness. Mereka segan, mereka tahu sesuatu, hanya sedikit Barbeq yang mempunyai anting-anting terhormat Flanderweilt milik nenek moyang.
Arness’ snake-hair hissed tiredly, as this mossy maze was like to have no end. Now and then it was meandered, or sloped. Barbeqs of his age wandered along chewing chicken’s heads. Some wisps of pet fogs drifted aimlessly, flying at their will and considering the labyrinth as tremendous playground. Nobody cared about him. They were reluctant to come near, knowing only a few Barbeqs possessed the valuable earrings as the legacy of their ancestors.

Setelah menempuh jarak seratus delapan puluh yard di bawah tanah Nassau, Arness berhenti merayap. Lututnya berasa goyah, mirip lutut anak kambing yang mengagumi keindahan air terjun. Agak kelelahan, cepat-cepat berdiri dan jantungnya serasa berontak kian kemari. Dua Barbeq remaja penjaga pintu besi sudah menyapanya untuk turun dari langit-langit lembab. Keduanya tidak memakai jubah. Mereka duduk di batu granit hitam sambil membaca perkamen Flava Today dalam gelap. Mereka tidak memakai baju. Tubuh bersisik keduanya terlihat mengerikan.
After a distance of one hundred and eighty yards on the underground Nassau, Arness stopped creeping. His knees felt wobbly, like a young goat captivated by the beauty of waterfall. Feeling somewhat exhausted, he got up. His heart pounded fast. Two Barbeq guards greeted him, politely asking him to climb down the ceiling. Both of them did not wear robes. They sat on the black granite stone reading Flava Today in the darkness. Bare-chested, their scaly bodies looked horrible.
Och, Filio Ent Faisch (wah, kenapa buru-buru), Edoras?” desis satu Barbeq jangkung, celah hidung mengeluarkan dengusan heran. Dia tengadah tatap Arness. Ada bangkai tikus di salah satu ujung kuku tajamnya.
"Och, Filio Ent Faisch (gee, why rush), Edoras?" Elbiodar the tall guard hissed, grunting a surprise. He raised his head to see the visitor. There was a dead rat within the grasp of his claws.
”Ingin bertemu Diddordeb...” Arness balas mendesis, kerudung jubah dibuka. Tidak mau kalah, celah hidung mendengus tak sabar (semua Barbeq tidak punya tulang hidung).
"I’m looking for Diddordeb," Arness said, opening the hood. His nasal slit snorted impatiently (all Barbeqs had no nasal bone).
Arness terlihat lebih tidak sabar dari seekor semut yang kepayahan dikejar air panas. Cambuk ular yang membelit pinggang Arness menggeliat lemah.
He seemed more restless than a fagged ant threatened by a gush of hot water. The snake whip entwined around his hips writhed weakly.

”Avois Diddordeb? Wah, tadi kulihat Clash Pierlapotchaine ajak Avois jalan-jalan ke goa-minum Deboric Fladigan. Clash-pemarah ajak dia bertarung makan perkamen. Fenuit Elbiodair, kau kutu busuk! Sudah kubilang, perut tikusnya bagianku! Aku lapar!” teriak Barbeq satu lagi, tubuhnya lebih kecil. Wajah hijau bersisik berubah marah ketika temannya ingin melahap bangkai tikus. Perkamen Flava Today dilemparkan ke tanah, lidah hitam bercabangnya langsung memanjang ingin raih bangkai tikus. Sebelum temannya mendesis hebat...
"Avois Diddordeb? Well, I saw Clash Pierlapotchaine taking him to the drinking-cave of Deboric Fladigan. Clash the grumpy dared him eating parchment," another guard replied. "Fenuit Elbiodair, you vermin! I told you, the belly is mine! I'm starving!" his green scaly face turned angry when his friend tried to devour the dead animal by himself. He tossed Flava Today onto the ground, his black forked tongue stuck out to snatch the carcass. Before he wrestled his friend to the ground ...

(yaa bersambung deh ckck...) 




 (pantengin trus blog ini ya, seru kisahnya Daniel ama William Cancelot, saya ngisi blog tiap hari Sabtu jam 19.00 WIB, so... dont miss the story sluurrpp!!)

(Oh iya, bagi yang butuh ghostwriter untuk bikin novel silaken hubungi saya disini, fee cukup Rp.20.000 per halaman A4. Tema novel saya batasi hanya pada romance dan komedi he2. After saya bikin novel, novel akan menjadi hak milik Anda sepenuhnya)